Rabu, 27 Juni 2012

Kuliah IRIGASI

Kuliah IRIGASI 

 

PETAK SAWAH
Sistem irigasi terdiri dari petak sawah dan jaringan saluran air. Untuk memudahkan dalam operasional dan perawatan, petak dan jaringan dibedakan sesuai dengan lokasi maupun fungsinya.
 

Selasa, 26 Juni 2012

Dasar-Dasar Beton ( Karakteristik Beton )

Dasar-Dasar Beton ( Karakteristik Beton )

 

 

TAHAPAN KONDISI BETON

balok_295_image002
Tahap Plastis.
Ketika bahan-bahan beton pertama kali dicampurkan, bentuknya menyerupai sebuah "adonan". Lunak,  encer, sehingga dapat dituang dan dibentuk menjadi bermacam-macam bentuk. Tahapan ini dinamakan kondisi plastis. Beton harus dalam kondisi plastis pada saat penuangan (pengecoran) dan pemadatan (kompaksi).
Karakteristik yang paling penting di kondisi plastis ini adalah workability dan cohesiveness.
Kaki kita akan tenggelam jika mencoba berdiri di atas beton yang masih dalam kondisi plastis.
balok_295_image004 

CONTOH RKS PROYEK PEMBANGUNAN WORKSHOP

  CONTOH RKS PROYEK PEMBANGUNAN WORKSHOP
 

B A B   III

SYARAT-SYARAT TEKNIS YANG BERSIFAT UMUM

Pasal   1

Ketentuan Umum
1.1      Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan dengan baik dan benar serta penuh dengan tanggung jawab dan teliti sesuai dengan ketentuan Kontrak;
1.2     Seluruh cara dan prosedur yang diikuti, termasuk semua pekerjaan sementara yang akan dilaksanakan, semuanya harus mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan.
1.3     Dalam pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus mentaati peraturan-peraturan pemerintah dan peraturan daerah yang berlaku yang berhubungan dengan pekerjaan ini.
   

Menghitung tebal perkerasan jalan raya

Menghitung tebal perkerasan jalan raya

Tentunya kita tidak asing dengan yang namanya jalan raya, hampir setiap hari di lalui oleh kita, lalu bagaimana supaya jalan raya tersebut tidak rusak ketika dilalui kendaraan yang beratnya bersatuan ton. berikut sedikit gambaran tentang perhitunganya:
Misalnya kiita akan Merencanakan tebal perkerasan jalan raya 2 jalur dengan data lapangan sebagai berikut:
 

Rabu, 30 Mei 2012

Tips Kerja Cepat (& Tepat) SAP2000 (Part 2 – Pendahuluan)


Tips Kerja Cepat (& Tepat) SAP2000 (Part 2 – Pendahuluan)


Oke, setelah pada sekuel pertama sudah penulis bahas tentang tips kerja cepat, di bagian kedua ini tiba saatnya ulasan masalah yang tidak kalah pentingnya, yaitu “Tips Kerja Tepat”. Kenapa sih harus ‘tepat’ juga, apa bisa ‘tidak tepat’ alias ‘salah’? Daripada penulis langsung beri jawaban “Yes/No”, mendingan kita bandingkan saja dengan program lain di bagian pendahuluan ini, biar lebih joss…

Ambil contoh program AutoCAD, misal untuk menggambar obyek sebuah kotak / bujur sangkar, bisa bermacam-macam caranya. Pakai perintah “rectangle”, lewat “polygon”, atau mau manual digambar satu-satu pake “line” juga boleh. Hasilnya semua sama: obyek berbentuk segi empat sama sisi. Masalah mungkin timbul hanya terkait pengerjaan, mana yang lebih cepat, atau masalah seleksi (obyek dengan “rectangle” atau “polygon” langsung terpilih semua saat klik satu sisi, sedangkan dengan “line” harus dipilih satu per satu). Kita lihat lagi contoh lain, misal MS Word, ketika membuat nomor halaman (page number). Tentu tersedia fasilitas otomatisnya, namun mau dibuat manual satu per satu tiap halaman pun bisa juga (coba halamannya ratusan ya hehehe…). Hasilnya jika di-print juga akan sama, nomor halaman berurutan.
Nah, sekarang kembali ke SAP2000. Harap diperhatikan, SAP2000 termasuk program untuk hitungan, sehingga otomatis jika hitungannya ‘tidak tepat’, ya bubar jalan lah semuanya… Contohnya? Kita ambil kasus yang gampang saja deh biar mudah: simple beam sendi-rol. Wah, kok sederhana banget sih… Eh, biar sederhana begini tapi kalau tidak paham bisa salah lho… Ini kasus simple beam balok beton dengan beban terpusat, ceritanya ingin mencari besar reaksi tumpuan.

UTF versus Mesh


UTF versus Mesh


Eh, ini bukan liputan hasil pertandingan lho… UTF itu maksudnya “Uniform To Frame”, dan “Mesh” itu maksudnya pias.
Setelah agak lama vakum karena beberapa kali harus keluar kota untuk urusan pekerjaan, dan sempat dag-dig-dug akibat status Merapi, ditambah lagi memang baru males menulis, kini tiba saatnya membahas tentang SAP2000 lagi… Jika menyimak judulnya (penjelasan di bawah judul maksudnya…), tulisan kali ini memang berkaitan terutama dengan pemakaian elemen shell untuk pemodelan pelat pada bangunan gedung. Di antara (atau malah semua?) para pembaca tentunya ada yang mengenal metode pelimpahan beban pelat lantai ke balok-balok gedung dengan pembebanan segitiga dan trapesium. Dalam metode tersebut, pelat tidak dimodelkan sebagai elemen namun hanya sebagai beban (termasuk berat finishing lantai dan beban hidup), sehingga model struktur gedung hanya mencakup elemen balok dan kolom saja. Hal ini terkait terutama karena keterbatasan metode perhitungan klasik struktur frame. Nah, seiring dengan berkembangnya jaman, dan mulai hadirnya program semacam SAP2000, kini tersedia pula metode alternatif: pelat dapat langsung ikut dimodelkan sebagai elemen dalam model struktur. Tulisan ini akan mencoba membandingkan kedua metode tersebut, dengan kaitannya terhadap pemodelan pembebanan uniform dan uniform to frame, serta pengaruh mesh. UniformUniform to frame? Mesh? Nggak gatal tapi jadi garuk-garuk kepala? Ikutin aja ceritanya, nanti juga manggut-manggut kok akhirnya…

Langsung saja, di sini akan dibandingkan 5 macam model struktur gedung sederhana 2 lantai dengan tinjauan beban gravitasi. Seperti yang disebutkan sebelumnya, dibuat model struktur frame dengan pelat sebagai beban saja, dan model dengan pelat sudah ikut disertakan sebagai elemen. Pada model dengan pemodelan elemen pelat, ditinjau pengaruh pembebanan tipe uniform dan uniform to frame. Termasuk pula adalah tinjauan terhadap pengaruh meshing alias pembagian pias-pias pada elemen pelat. Sebagai rekapitulasinya, model tinjauan kita adalah sbb. :

Tips Kerja Cepat SAP2000 1

Tips Kerja Cepat (& Tepat) SAP2000 Part 1


Sebagai topik perdana posting tentang SAP2000 di blog ini, penulis sajikan tentang tips dalam pengerjaan SAP2000, berdasarkan pengalaman pribadi tentunya. Yang mau menambahi lagi juga boleh, langsung comment saja. Sebentar… kok judulnya ada embel-embel “tepat” juga ya? Apa tidak cukup hanya “cepat” saja? Tidak. Yakin? Ya, donk. Why? Penulis akan bahas itu pada sekuel kedua, oke? Oke, berikut beberapa tipsnya :